Senin, 24 Juli 2017

Senin, 01 Mei 2017

                   Cara membaca alat ukur jangka sorong 

 Hasil gambar untuk jangka sorong        tentukan sekala utama dan nonius

  • sekala utama : 8,1cm

  • sekala nonius : 2 x 0,01 : 0,02cm

    maka diameter benda tersebut adalah :

    sekala utama + sekala nonius

    =8,1 + 0,02

    = 8,12cm


Read More ->>

Senin, 22 Februari 2016

cara kerja mesin 2 tak dan 4 tak

Cara kerja Mesin 2 Tak dan 4 Tak

SHARE
Kembali lagi dengan fastnlow, disini kita akan memberi ilmu tentang perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak. Teman-teman sering dengar kan 2 tak dan 4 tak. Mungkin beberapa dari teman-teman sedikit bingung gimana sih 2 tak dan 4 tak, apa bedanya.

Mesin 2 Tak

Untitled

Pertama-tama, sebelum membahas lebih dalam tentang 2 tak dan 4 tak, dalam mesin itu terdapat 4 siklus yaitu siklus hisap/intake, siklus kompresi/compression, siklus ledak/power dan siklus buang/exhaust. Kita bakal membahas 2 terlebih dahulu. Dalam mesin 2 tak, 1 kali putaran kruk as/crankshaft (360 derajat) terdapat 4 siklus, jadi setengah putaran (180 derajat) melakukan 2 siklus. Dimana, pada mesin 2 tak tidak memakai klep/valve dan noken as/camshaft seperti di mesin 4 tak, sebagai gantinya mesin 2 tak memakai membran yang berada setelah karburator.
Selain itu, karena mesin 2 tak dalam 1 putaran kruk as/crankshaft melaksanakan 4 siklus, mesin 2 tak ini lebih responsif dan akselerasinya bagus. Akan tetapi, mesin ini mengeluarkan tenaga yang besar pada saat putaran/RPM tinggi sehingga membuat mesin ini meminum bahan bakar yang lumayan banyak, akan tetapi mesin ini menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan mesin 4 tak. Minuman mesin ini tak hanya bensin, tetapi mesin ini minta bensin tersebut dioplos dengan oli khusus yang biasa disebut oli samping untuk sekalian melumasi bagian dalam mesin. Jadi oli mesin hanya melumasi bagian transmisi. Itu lah kenapa mesin 2 tak fogging atau berasap knalpotnya, karena membakar oli samping.
Mesin 2 tak cenderung lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin 4 tak, sehingga rasio berat terhadap tenaga (power to weight ratio) mesin dua tak lebih baik dibandingkan mesin empat tak. Itu sedikit tentang mesin 2 tak, mari kita buka lebih dalam bagaimana siklus 2 tak.

mesin 2 tak dan 4 tak

Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
  1. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan di ruang bilas.
  2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
  3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
  4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
  5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
  1. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
  2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
  3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
  4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi.
Teman-teman sudah kenalkan mesin 2 tak tu bagaimana, sekarang kita lanjut kenalan dengan mesin 4 tak yang sekarang sudah menjadi mesin mainstream yang banyak dipakai di kendaraan beroda.

Mesin 4 Tak

mesin 2 tak dan 4 tak 1

Mesin 4 tak itu mesin yang melunasi 4 siklus mesin bakar dengan melakukan 2 putaran kruk as/crankshaft. Mesin ini berputar 2 kali atau 720 derajat untuk melakukan 4 siklus, sehingga 1 putaran kruk as/crankshaft (360 derajat) melakukan 2 siklus. Dimana, mesin ini kurang responsif dibandingkan mesin 2 tak tetapi mesin ini lebih effisien. Mesin ini lebih ramah lingkungan karena mesin ini hanya meminum bensin saja, tidak ada oli samping. Mesin ini mengeluarkan tenaga relatif di putaran/RPM lebih rendah dibandingkan mesin 2 tak, dan tenaga yang dikeluarkan lebih rendah juga.
Mesin ini menggunakan klep/valve yang digerakan oleh noken as yang tidak dipakai oleh mesin 2 tak, sehingga semua siklus yang harus dilakukan lebih sempurna. Pada mesin motor, oli mesin 4 tak menjadi 1 untuk melumasi keseluruhan mesin dan transmisi pada mobil tetap terpisah karena saluran oli mesin dan transmisi terpisah.
Mari kita bahas lebih dalam tentang siklusnya mesin 4 tak.

mesin 2 tak dan 4 tak 2
Langkah ke 1 
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin) terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukkan.
Langkah ke 2 
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).
Langkah ke 3 
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.
Langkah ke 4
Piston bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
Kesimpulannya mari kita lihat dalam tabel dibawah ini.

PERBEDAAN 2 TAK DAN 4 TAK
2 TAK
4 TAK
a. Dalam 1 siklus pembakaran hanya membutuhkan 1 putaran mesin a. dalam 1 siklus pembakaran membutuhkan 2 putaran mesin
b. memakai membrane sebagai pengganti klep/valve b. menggunakan klep/valve
c. tidak menggunakan noken as/camshaft c. menggunakan noken as/camshaft
d. memiliki kompresi primer dan sekunder d. hanya memiliki kompresi primer
e. lebih responsif / akselerasi bagus f. kurang responsif / akselerasi kurang dari pada mesin 2 tak
f. menggunakan oli samping yang tercampur dengan bensin untuk pelumasan kruk as / crankshaft g. hanya menggunakan oli dan tidak tercampur oleh bensin untuk pelumasan kruk as / crankshaft




Sekarang teman-teman sudah taukan gimana mesin 2 tak dan mesin 4 tak, dan perbedaan dari masing-masing mesin.

SUMBER  http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/
Read More ->>

FO FIRING ORDER

Urutan pengapian atau lebih kerennya dikenal dengan firing order merupakan urutan saat pengapian pada setiap silinder, firing order hanya ada pada motor dengan multi silinder, karena kalau hanya mono silinder atau hanya terdapat satu silinder tidak ada urutan saat pengapiannya.
Firing order sendiri sudah dirancang oleh pabriknya. Firing order tidak sembarangan dibuat melainkan memperhatikan aspek-aspek tertentu, seperti getaran yang dihasilkan, balanca tidaknya, dan lain sebagainya. Firing order biasa dimulai dari silinder paling depan (1). Pada mesin empat silinder, paling banyak digunakan urutan pengapiannya adalah 1 - 3 - 4 - 2, sedangkan untuk mesin dengan enam silinder, secara umum urutan pengapiannya adalah 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4.
Pada mesin empat silinder dan mempunyai firing order 1-3-4-2 artinya adalah setelah busi memercikkan bunga api pada langkah kompresi silinder 1, maka setengah putaran lagi pengapian akan terjadi pada silinder 3, kemudian disusul silinder 4 pada setengan putaran selanjutnya, disusul lagi silinder 2 pada setengah putaran yang selanjutnya lagi dan begitu seterusnya. 
Dengan mengetahui firing order ini maka akan memudahkan kita untuk memasang kembali kabel tegangan tinggi yang dilepas dari busi. Firing order ini juga berguna dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan katup mana yang dapat disetel pada saat melakukan penyetelan celah katup.
Urutan pengapian harus diperhatikan saat kita melepas kabel tegangan tinggi dari busi, jangan sampai salah karena ketidaktahuan kita akan firing order ini. Biasanya pada tutup distributor sudah terdapat tanda yang menunjukan firing ordernya.
firing order mesin 4 silinder 1-3-4-2
firing order mesin 4 silinder 1-3-4-2

Yang perlu diperhatikan juga adalah arah daripada firing ordernya, karena ada sebagian mobil yang putaran rotornya tidak searah putaran jarum jam, melainkan berlawanan arah jaruh jam. Untuk itu perhatikan tanda yang ada pada tutup distributornya.
Biasanya jika salah dalam pemasangan kebel busi maka akan menyebapkan saat pengapian pada masing masing silinder tidak pas (sesuai), mungkin akan terjadi ledakan pada karburator ataupun pada knalpot.
 
SUMBER
http://www.kitapunya.net/2015/01/firing-order-urutan-pengapian.html
Read More ->>

Minggu, 21 Februari 2016

sistem rem cakram

SISTEM REM CAKRAM MOBIL DAN FUNGSI NYA

A..       Sistem Rem Cakram

             Rem berfungsi untuk :
a.       Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.
b.      Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.
c.       Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.




Rem cakram (disc brake) terdiri dari cakram ( brake disc ) yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, dan brake pads yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara brake pads dan brake disc.
Rem cakram memiliki beberapa keuntungan dan kerugian :

Keuntungan :
•         Radiasi panas baik.
•         Bila terkena air lebih cepat kering.
•         Konstruksi sederhana.
•         Mudah dalam perawatan serta penggantian pad.
Kerugian :
•         Self energizing effect kecil.
•         Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar.
•         Pad lebih cepat aus.







A.    Komponen – komponen Rem Cakram

1.      Cakram ( Brake Disc )
Disc rotor terbuat dari besi tuang dalam bentuk solid (biasa) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe ventilasi digunakan  untuk menjamin pendinginan yang baik karena tipe ini dapat mensirkulasikan udara dengan baik untuk mencegah terjadinya fading (koefisien gesek berkurang), sehingga tipe ini banyak digunakan pada kendaraan.





1.    Pad Rem ( Brake Pads )
Pad (disc pad) terbuat dari campuran metallic fiber dan serbuk besi, yang disebut semi-metallic disc pad. Pada pad diberi celah untuk menunjukk an tebal batas pad yang diijinkan (mempermudah pemeriksaan).
Pada beberapa pad terdapat anti - squel shim yang berfungsi untuk mencegah bunyi saat pengereman, dan pad wear indicator untuk menginformasikan keausan pad yang sudah tipis.





3.      Kaliper Rem ( Brake Caliper )
Kaliper Rem ( Brake Caliper ), berfungsi sebagai tempat komponen – komponen rem cakram. Pada kaliper rem terdapat piston yang berfungsi untuk mendorong pad rem, sehingga pad rem dapat menjepit cakram dan bleeder plug yang berfungsi untuk membuang udara pada sistem rem.
Kaliper rem terdiri dari 2 tipe, yaitu :

a.    Fixed Caliper
Pada caliper tipe ini, terdiri dari 2 buah piston pada sisi kanan dan sisi kiri caliper. Daya pegereman didapatkan bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi brake disc. Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada Toyota Fortuner dan Hilux.



b.      Floating Caliper
Pada brake caliper tipe ini terdapat 1 piston yang digunakan untuk mendorong brake pads. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit ca kram dan terjadilah pengereman.
Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada kendaraan penumpang seperti Avanza dan Kijang Innova.


SUMBER: wandriblogdrees.blogspot.co.id
Read More ->>

sistem rem tromol

sistem rem teromol
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.
Adapun bagian–bagian utama rem tromol adalah sebagai berikut:
a)Silinder Roda (Wheel cylinder)
 Fungsinya adalah untuk menekan brake shoe (sepatu rem) ke brake drum (Tromol rem). Didalam silinder roda terpasang satu atau dua buah piston beserta seal tergantung dari konstruksi rem tromolnya.Bila brake pedal diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan kesemua wheel silinder, tekanan didalam wheel silinder menekan piston kearah luar dan selanjutnya piston menekan menekan brake shoe menggesek tromol sehingga roda berhenti. Bila brake pedal dilepas maka, brake shoe kembali keposisi semula oleh tarikan pegas, roda bebas.
b)Sepatu Rem (Brake shoe)

Berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastik yang tahan panas.
c)Pegas pengembali (Return Spring)
Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoe) ke posisi semula pada saat tekanan
silinder roda turun.
d)Backing Plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.
-MODEL REM TROMOL
Pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu sama lain.
a)Model leading trailling Shoe
Konstruksi–kontruksi sepatu primer dan sekunder dijamin oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar sepatu trailling cenderung menahan putaran tromol. Pada saat sepatu leading mengerem baik sedangkan sepatu trailling cenderung menahan putaran tromol. Sepatu kiri disebut leading dan sepatu kanan disebut trailling.
Kedua leading trailing shoe menahan pengereman yang dimana saat tromol berputar kearah berlawanan maka leading shoe menjadi trailling shoe dan sebaliknya.
b)Model two–leading
Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan sekunder di pasang sebuah silinder roda dengan penyetel sepatu rem menjadi leading jika berputar sebaliknya maka kedua sepatu rem menjadi trailling.
c)Model dual two–leading

Kontruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu menjadi trailling.
d)Model Uni Servo
Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder di bagian atas sepatu primer dan 
sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailling dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailling dan efek pengereman jelek.
e)Model Duo Servo

Kontruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem.

SUMBER:https://satriokurnia.wordpress.com/2013/05/07/sistem-rem-teromolrem-tromol-adalah-salah-satu-konstruksi/
Read More ->>